Serangan pengganas Islam, kata Presiden Perancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyifatkan serangan yang mengorbankan tiga orang di Kota Nice, Perancis merupakan pengganas Islam.
Laporan AFP, Macron bersumpah bahwa “Perancis tidak akan menyerah”. Hal itu disampaikannya setelah kejadian seorang lelaki menyerang orang ramai dengan menggunakan pisau di gereja Notre-Dame di pusat Kota Nice.
Serangan itu disebut Macron sebagai “serangan pengganas Islam”.
Macron menyampaikan duka cita kepada umat Katolik di Perancis setelah kejadian itu. Ia juga mendesak orang-orang dari semua agama untuk bersatu dan tidak “menyerah pada semangat perpecahan”.
Seperti diketahui, seorang lelaki bersenjata pisau membunuh tiga orang dan mencederakan beberapa orang lainnya di kota Nice dan lelaki itu telah ditangkap polis.
The Guardian memetik, Datuk Bandar Nice, Christian Estrosi mengatakan pembunuhan itu terjadi pada pukul 9 Khamis (29/10) waktu setempat di dalam dan di luar gereja basilika Notre-Dame. Dilaporkan bahawa penyerang cedera setelah ditembak polis.
Serangan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah pemenggalan mengerikan seorang guru sekolah menengah di pinggir kota Paris, setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada para pelajarnya.