
“Tengah padam video joget Yahudi ke?”
PASTI menyesal dan sedang memadamkan video joget-joget ketika hendak mengambil sampul raya. Ia menjadi trending, khususnya di Tiktok.
Pihak agama yang prihatin dengan senario itu mengingatkan supaya tidak terpengaruh dengan budaya asing itu kerana tidak cocok dengan ajaran Islam serta budaya Melayu.
Namun dia tidak diendahkan, hingga apabila akaun media sosial memuatkan tarian berkenaan kononnya berada daripada Yahudi.
JAKIM juga mengingatkan supaya tidak mengikuti amalan menyerupai agama lain.

Padahal tarian itu dikenali sebagai Penguin Dance atau Tarian Penguin bukan berasal dari budaya kaum Yahudi.
Penguin Dance “bukan berasal dari budaya Yahudi”, melainkan merupakan tarian popular global yang muncul pada pertengahan abad ke-20. Tarian ini awalnya dikembangkan dari “Bunny Hop”, sebuah tarian Amerika Syarikat yang menjadi tren pada 1952 . Versi modernnya kemudian dipengaruhi oleh muzik Finland (Letkajenkka) pada 1960-an dan menyebar ke banyak negara seperti Albania, Turki, Rumania, dan Israel .
Meskipun bukan budaya asli Yahudi, Penguin Dance “diadoptasi secara kreatif” oleh komuniti Yahudi, terutama dalam pernikahan ultra-Ortodoks (Haredi). Contohnya: Menachem Toker, penyiar radio Israel, dan Amiran Dvir, komposer Yahudi, menciptakan versi musik Chassidic untuk Penguin Dance pada 2023. Mereka mempopulerkan tarian ini di acara pernikahan dan acara komuniti sebagai hiburan yang “halal” dan sesuai dengan nilai religius .
Tarian ini disebut “Penguin Mitzvah Tantz” dalam acara amal Yahudi, seperti yang diadakan Tov V’Chesed di Williamsburg, New York .
Menggunakan melodi tradisional Chassidic atau lagu berbahasa Ibrani, berbeza dengan versi internasional yang menggunakan musik populer .
Tetap mempertahankan gerakan dasar (kaki menendang ke samping secara bergantian), tetapi dilakukan dengan lebih sederhana dan teratur untuk menyesuaikan dengan norma kesopanan dalam budaya Haredi .
Dilakukan dalam acara seperti pernikahan, pembahagian sampul amal, atau pertemuan komuniti, bukan di kelab malam atau acara sekuler .
Ia dianggap sebagai cara menyegarkan tradisi tanpa melanggar nilai agama. Misalnya, di Israel, tarian ini menjadi simbol kebahagiaan kolektif yang sesuai dengan semangat simcha (sukacita) dalam Yudaisme .
Sebagian kalangan konservatif menganggapnya sebagai pengaruh budaya asing yang tidak perlu, meskipun tidak secara langsung bertentangan dengan hukum Yahudi .
Kesimpulan Penguin Dance bukan budaya asli Yahudi, tetapi telah diadaptasi sebagai bahagian dari ekspresi kebahagiaan kontemporari dalam komuniti tertentu. Proses ini mencerminkan dinamika budaya Yahudi moden yang selektif dalam mengadoptasi tren global, sambil mempertahankan identiti religius .