Luar Negara

Tragedi kapal selam Indonesia: Suami meminta didoakan pelayarannya selamat.

JAKARTA: Kejadian yang berlaku ke atas kapal selam tentera laut Indonesia, sUA terutama ketika bulan Ramadanm meninggalkan kisah pilu kepada anggota keluar mengsa.

Salah satunya ialah keluarga salah seorang kru kapal selam itu, Guntur Ari Prasetyo, yang masih sukar untuk menerima kenyataan yang menimpa mangsa.

Mereka terus bersabar menunggu berita terbaru dari operasi mencari dan menyelamat kapal selam tersebut yang terputus hubungan sejak Rabu (21/4/2021).

Guntur bersama keluarganya tinggal di Candi Lontar, Sambikerep, Surabaya.

Namun, apabila Guntur bertugas, Isterinya, Berda Asmara akan tinggal bersama ibu bapanya di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Surabaya nomor 8, Kelurahan Wonokromo.

Ketika ditemui di Pulo Tegalsari, Berda menceritakan kali terkahir dia bertemu suaminya pada hari Isnin (19/4/2021) lalu.

Katanya, hari itu suaminya keluar belayar seperti biasa.

“Saat itu, suami saya meminta didoakan perjalanannya dan supaya lancar bertugas,” kata Berda menceritakan pesanan terakhir suaminya sambil teresak-esak menahan kesedihan.

Selepas mengucapkan selamat tinggal katanya, Guntur juga sempat menghubunginya melalui panggilan video.

“Sebelum berangkat, beliau menyampaikan ‘saya mahu berangkat berlayar’. Kemudian, saya jawab iya, semoga cepat lancar,” kata wanita berusia 33 tahun itu.

Kebiasaannya kata Berda, apabila ada ruang Guntur apa memberitahu khabarnya ketika pelayaran.

Namun, katanya, hingga saat ini, tidak ada sebarang kabar berita lagi dari suaminya.

Sehinggalah dia menerima berika hilangnya kapal selam tersebut yang diketahui oleh ibu kepada seorang anak ini pada Rabu (21/4/2021) petang.

Itu pun katanya, dai tahu mengenai kejadian malang itu melalui grup WhatsApp isteri kru KRI Nanggala.

“Kemudian saya baca di internet (berita online). Ternyata, ramai,” katanya kembali terisak.

Berda menceritakan, keluar belayar adalah agenda rutin suaminya.

Katanya, ketika suaminya kali terakhir keluar belayar tidak ada perkara yang luar biasa atau pelik pada dirinya.

Katanya, setiap kali Guntur yang merupakan juruteknik Kapal Selam KRI Nenggala keluar belayar lama sekitar sebulan.

Untuk pelayaran terbaru ini kata Berda, suaminya yang berusia 39 tahun dan merupakan juruteknik kanan dalam kapal selam itu agak keberatan.

(Visited 1,124 times, 1 visits today)

PENTING
1) Sertai Group Whatsapp Suara Merdeka (klik) dan;
2) Ikuti Suara Merdeka di Facebook, Twitter, Instagram serta TikTok!
Show More

Wartawan SuaraMerdeka

Penulis adalah bekas wartawan Utusan Melayu (M) Berhad.

Related Articles

Back to top button