BeritaLuar Negara

Pelancong Malaysia ditangkap selepas solat di masjid Uighur

SEKUMPULAN pelancong Malaysia ditangkap selepas bersolat di masjid Uighur di Xinjiang tanpa izin lapor World of Buzz, Khamis lalu.

Salah seorang anggota kelompok itu bercerita pengalaman buruk mereka setelah tiba dengan selamat di Malaysia dari Xinjiang, di mana lebih dari 1 juta Uighur dan warga Muslim dari etnik minoriti lainnya diyakini PBB dipenjara di dalam kem-kem tahanan.

“Kami merasa lega dibebaskan, kami juga kecewa kerana hak kami sebagai Muslim ditolak untuk solat di masjid,” kata pemimpin kumpulan itu dalam facebook.

Insiden bermula ketika kelompok itu menemukan sebuah masjid yang dapat diakses saat dalam perjalanan. Mereka sangat senang kerana adalah satu-satunya masjid yang boleh dimasuki dan solat dengan tenang.

Namun setelah mereka selesai solat, pasukan bersenjata dan menunggu mereka di luar masjid. Salah seorang penjaga masjid ditegur seorang tentera China.

Ketua kumpulan itu, Khir Ariffin menyarankan anggota lain dari kelompok itu, seorang editor senior BERNAMA, untuk menghubungi rakan sekerjanya.

“Beri tahu mereka jika kita tidak boleh dihubungi dalam 24 jam ke depan, beri tahu kedutaan tanpa menyebarkan berita ke media sosial,” kata Ariffin.

Kelompok itu menyadari mereka telah diikuti sepanjang waktu mereka berada di China, dengan petugas yang disyaki menyamar sebagai “petugas kebersihan umum, warga setempat, dan pemilik kedai”.

“Kami terus diawasi,” kata Ariffin.

Pasukan bersenjata dan polisi kemudian membawa kelompok tersebut dari masjid ke lokasi yang tidak diketahui. Kelompok itu terkejut melihat gerbang dan kompleks yang berada di tengah-tengah desa tua yang terpencil.

“Tentera dan polis telah menunggu kedatangan kami,” katanya.

Mereka kemudian ditahan di ruang “yang menyerupai penjara” sementara pemandu pelancong bercakap dengan pegawai  China. Setelah beberapa jam, kumpulan itu dibebaskan.

“Saya percaya satu-satunya alasan kami dibebaskan kerana ada anggota kami dari media dan para pegawai tidak ingin apa yang terjadi di Xinjiang diketahui dunia,” kata Ariffin.

(Visited 239 times, 1 visits today)

PENTING
1) Sertai Group Whatsapp Suara Merdeka (klik) dan;
2) Ikuti Suara Merdeka di Facebook, Twitter, Instagram serta TikTok!
Show More

Borhan Abu Samah

Ketua Pengarang Suara Merdeka. Menjadi wartawan sejak 1993 dan pernah bertugas sebagai Pengarang Berita di Utusan Malaysia dan Utusan Malaysia 2.0. Koresponden Utusan Luar Negara di Jakarta. Pernah bertugas sebagai Ketua Biro Utusan Malaysia di Sarawak.

Related Articles

Back to top button